Proyek Irigasi Lambale Tahap III Mengalami Retak-Retak, Anggaran Rp10 Miliar Tidak Mampu Menjamin Kualitas

Dinding irigasi Lambale tahap III terlihat sudah mulai retak-retak.

BURANGA,Matabuton.com-Dinding jaringan irigasi Lambale tahap III, yang baru selesai dibangun kurang lebih tiga tahun lalu, sudah mulai mengalami retak-retak. Proyek ini dibiayai sebesar Rp10 miliar dari DAU tahun 2021 dan dilaksanakan oleh PT Fatdeco Tama Jaya.

LSM sudah sejak awal mengkritik proyek ini karena diduga tidak sesuai dengan bestek. Menurut keterangan warga setempat aliran air ke irigasi tersebut saat ini ditutup.

Irigasi yang dibangun di Desa Soloy Agung, kecamatan Kulisusu Barat ini memiliki tujuan utama untuk menyediakan air bagi persawahan seluas 100 hektar.

Proyek irigasi ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pertanian di desa tersebut, serta memberikan dampak positif bagi ekonomi dan kesejahteraan masyarakat setempat. Namun sayang, air belum sampai ke sawah, jaringan irigasi primer sudah mulai rusak.

Dalam respons terhadap informasi tersebut, Kabid SDA PUPR Butur, Jajang Sanjaya, mengatakan, akan melakukan pengecekan dan pemeliharaan terhadap dinding irigasi yang retak-retak tersebut.

“Terkait info ini kami akan cek lokasi untuk dilakukan pemeliharaan, “tulis Kabid SDA, Sanjaya, via WhatsAppnya, Selasa 19 Maret 2024.

Laporan : Redaksi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *