Anggota DPRD Buton Utara Fatriah Dukung Pengembangan Produksi Gula Aren Asal Desa Lahumoko

Anggota DPRD Kabupaten Buton Utara, Fatriah.

BURANGA,Matabuton.com– Anggota DPRD Kabupaten Buton Utara, Fatriah mengungkapkan, apresiasinya kepada seluruh pihak yang telah membantu mempromosikan produk gula aren dari Desa Lahumoko.

Dalam pernyataannya Fatriah menyampaikan bahwa ia berkomitmen untuk berkoordinasi dengan mitra kerja Komisi II DPRD Butur guna mendukung peningkatan produksi gula aren di Desa Lahumoko.

“Saya sangat berterima kasih kepada semua yang telah membantu mempromosikan gula aren dari Desa Lahumoko. Insya Allah, saya akan berkoordinasi dengan mitra kerja Komisi II DPRD Butur untuk memberikan bantuan alat-alat penunjang yang bisa meningkatkan jumlah produksi gula aren,” tulis Fatriah dalam akun Facebooknya “Fatriah Riang”, Senin (12/8/2024).

Gula Aren [foto Facebook Fatriah Riang]
Menurut Fatriah, saat ini produksi gula aren di Desa Lahumoko masih terbatas, di mana dalam sekali masak hanya mampu menghasilkan 20 biji gula aren. Oleh karena itu, Fatriah menekankan perlunya peralatan yang lebih memadai serta tempat pengolahan yang steril dan higienis untuk mendukung peningkatan produksi.

Lebih lanjut, Fatriah juga mengatakan, dalam reses ketiganya tahun 2023 di Desa Bubu dan Bubu Barat, beberapa masyarakat mempertanyakan mengenai Legalitas Air Sore (Bahasa Gaul) sebab sudah menjadi mata pencaharian mereka.

“Namun..sejauh ini saya belum menemukan Legalitas Penjualan KAMEKO (sebelum di olah) ????????dan akhirnya beberapa masyarakat memanfaatkan untuk pembuatan Gula Aren (GOLA BHAKU/BATU),” tambahnya.

Fatriah juga menyampaikan, permintaan gula aren semakin meningkat, namun, produksi masih terbatas. Ia mengajak masyarakat yang berminat untuk ikut menjual produk gula aren agar bisa memesan langsung kepada produsen setempat, Pak Sutasri Irul.

Dengan adanya dukungan dari DPRD Buton Utara, diharapkan produksi gula aren di Desa Lahumoko dapat terus berkembang dan menjadi sumber penghidupan yang lebih baik bagi masyarakat setempat.

Laporan: Redaksi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *