Afirudin Mathara: Pemimpin dari Ladang yang Mengerti Jeritan Petani

BURANGA,Matabuton.com-Suasana begitu hangat saat Afirudin Mathara, calon Bupati Buton Utara yang menyampaikan orasi politiknya. Dengan nada penuh semangat, Afirudin yang kini sukses sebagai pengacara di Sulawesi Tenggara, mengungkapkan kisah hidupnya yang tak biasa: perjalanan dari ladang sebagai anak petani hingga menjadi seorang pengacara yang dihormati.

“Saya paham betul perasaan petani bapak ibu sekalian,” ucap Afirudin dengan lantang.

“Saya dan Pak Rahman ini lahir dari keluarga petani. Bukan hanya orang tua saya yang bertani, saya ikut bertani. Orang tua saya membuka kebun kelapa. Persis saya ingat di kali Ronta ini kami bolak balik potong kayu buli, kemudian kami pikul kami muat di sampan besar kemudian kami bawa ke sungai hulu Kioko disana kami bongkar kami pikul lagi setelah itu kami tancap supaya kebun kelapa, supaya kelapa yang ditanam tidak dimakan babi supaya AMAN,” tuturnya.

Kisah yang diceritakan Afirudin bukan hanya nostalgia, melainkan cerminan dari perjuangan ribuan petani di Buton Utara. Afirudin dengan jelas ingin menyampaikan bahwa ia bukan sekadar calon pemimpin yang duduk di kursi nyaman, melainkan seseorang yang benar-benar mengerti jerih payah bertani.

“Saya dan Pak Rahman pernah bertani, sama seperti bapak ibu sekalian,” tambahnya. Pernyataan ini disambut tepuk tangan meriah dari warga yang hadir, banyak dari mereka yang merasa terhubung dengan pengalaman pribadi Afirudin.

Dalam orasi tersebut, Afirudin tak sekadar berkampanye, tapi juga memberikan solusi untuk para petani.

“Kalau kita ingin bertani dan berhasil, bapak ibu sekalian, di tanggal 27 November, coblos nomor 1. Ini adalah cara untuk mengamankan diri dan masa depan kita,”ucapnya.

Afirudin Mathara-Rahman (AMAN) bukan hanya pasangan calon yang ingin meraih kekuasaan, tetapi juga wakil dari hati rakyat yang sudah lama berjuang dalam sunyi. Pertanian adalah urat nadi Buton Utara, dan Afirudin percaya bahwa pemimpin yang mengerti dan merasakan nasib petani adalah kunci untuk membawa perubahan nyata. (Adm).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *