BURANGA,Matabuton.com-Di tengah rimbunnya rumput liar dan senyapnya suasana, Kantor Bupati Buton Utara di Buranga, Kecamatan Bonegunu, tampak memprihatinkan.
Gedung yang sejatinya menjadi pusat pemerintahan ini kini seolah kehilangan fungsinya. Halaman depan semestinya ramai dengan aktivitas pemerintahan, kini berubah menjadi tempat penggembalaan sapi.
Sapi-sapi yang diikat di halaman kantor tersebut menjadi simbol nyata dari ironi yang terjadi. Bangunan megah dengan atap merah itu berdiri kokoh, namun tak menunjukkan tanda-tanda kehidupan administratif. Tiang bendera di depan gedung tampak kosong, seolah melambangkan semangat yang turut memudar.
Kondisi ini menimbulkan pertanyaan besar di benak masyarakat sekitar.
“Ini kan kantor bupati, tapi kenapa seperti tidak digunakan? Setiap tahun renovasi, tapi hasilnya begini,” ungkap seorang warga setempat yang enggan disebutkan namanya.
Renovasi yang rutin dilakukan setiap tahun menjadi sorotan utama. Alih-alih difungsikan sebagaimana mestinya, gedung ini justru terlihat terbengkalai. Padahal, keberadaan kantor bupati seharusnya menjadi pusat penggerak pembangunan daerah dan pelayanan masyarakat.
Fenomena ini mencerminkan persoalan serius dalam pengelolaan aset daerah. Warga berharap ada langkah nyata dari pemerintah daerah untuk mengembalikan fungsi gedung ini sebagai pusat pemerintahan, sehingga dapat memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat Buton Utara.
“Gedung ini harusnya aktif, bukan jadi tempat sapi,” tambah warga lainnya dengan nada kecewa.
Kantor Bupati Buton Utara di Buranga adalah saksi bisu dari potret tata kelola yang perlu evaluasi mendalam. Apakah gedung ini akan kembali hidup, atau tetap menjadi simbol keterbengkelan, waktu yang akan menjawab. (Adm).