BURANGA, Matabuton.com-Plt. Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kabupaten Buton Utara, Sartono, angkat bicara soal maraknya oknum yang mengaku wartawan namun tak mampu menulis berita secara profesional.
“Jangan mengaku sebagai wartawan kalau tidak bisa menulis berita yang benar,” tegas Sartono saat diwawancarai, Kamis malam (19/6/2025).
Mantan wartawan senior di Sultra ini mengingatkan pentingnya menjaga kemurnian profesi jurnalistik dan tidak mencampuradukkan peran wartawan dengan lembaga swadaya masyarakat (LSM).
Ia menekankan, profesi wartawan sejati tidak hanya menempelkan identitas media, tetapi aktif turun ke lapangan dan memproduksi berita berkualitas.
“Filosofi wartawan itu ada medianya, dan filosofi media itu ada wartawannya,” ujarnya.
Menurut Sartono, wartawan yang bekerja di media yang telah menjalin kerja sama dengan pemerintah daerah semestinya konsisten memberitakan program pembangunan, bukan hanya menunggu rilis atau mengandalkan kiriman berita dari humas.
“Jangan cuma duduk tunggu rilis. Wartawan harus hadir di lapangan, bukan jadi penyalin,” tegasnya.
Ia juga mengingatkan, jurnalis dilarang keras oleh Undang-Undang Pers dan kode Etik Jurnalistik melakukan plagiat.
“Undang-Undang Pers dan Kode Etik Jurnalistik jelas melarang plagiat. Menyalin berita tanpa izin adalah pelanggaran serius,” tutup Sartono.
Laporan: Redaksi.