BURANGA, Matabuton.com-Pembangunan jalan menuju perkebunan tebu di Kecamatan Kulisusu Barat, Kabupaten Buton Utara, terancam terhenti total. Sejumlah operator alat berat memilih menghentikan aktivitas lantaran pihak perusahaan tak kunjung membayar sewa alat dan kendaraan operasional.
Salah satu operator alat berat berinisial IL menyatakan kekecewaannya terhadap perusahaan yang dianggap ingkar janji.
“Sudah lebih dari tiga bulan kami dijanjikan pembayaran sewa alat berat dan dump truck, tapi tidak ada kejelasan. Karyawan jadi resah, gaji pun belum dibayar,” ujarnya kepada wartawan, Jumat (4/7/2025).
Menurut IL, karena tak ada kepastian, mereka memilih menghentikan pekerjaan. Para pekerja lokal juga mulai mempertanyakan nasib upah mereka.
“Kami bingung, mau ambil upah di mana? Alat belum dibayar, gaji juga belum turun,” tambahnya.
Tak hanya persoalan upah dan sewa alat, IL juga mengungkap adanya dugaan penggunaan material ilegal. Material kali (batuan dari sungai) diduga digunakan untuk menimbun jalan tanpa izin.
“Itu jelas melanggar. Sungai dijarah untuk diambil materialnya, tanpa memikirkan dampak lingkungan. Sungai kini mulai abrasi,” tegasnya.
Ia mendesak aparat penegak hukum, khususnya Polres Buton Utara, segera turun tangan mengusut aktivitas ilegal tersebut.
“Kami harap polisi segera memeriksa pengambilan material sungai ini. Jangan sampai dibiarkan merusak lingkungan,” tutupnya.
Pelaksana proyek, Isra, saat dikonfirmasi media ini melalui pesan WhatsApp terkait tunggakan pembayaran maupun dugaan penggunaan material ilegal, belum memberikan tanggapan hingga berita ini diterbitkan. Begitu pula manajer proyek, Niko, yang juga belum merespons konfirmasi wartawan.
Laporan: Redaksi