BURANGA,Matabuton.com-Di tengah puing-puing rumah yang luluh lantak dihantam banjir, harapan baru tumbuh dari tangan-tangan tulus yang bekerja tanpa pamrih. Di Desa Rantegola, Kecamatan Bonegunu, Kabupaten Buton Utara, sebuah rumah berdiri kokoh hanya dalam waktu dua hari, bukan sekadar bangunan, tapi simbol cinta dan kepedulian.
Adalah Sertu Sardina, seorang Babinsa Rantegola dari Kodim 1429/Buton Utara, yang menjadi inspirasi masyarakat. Bukan hanya karena keterampilannya dalam membangun rumah, tapi karena ketulusannya hadir untuk warganya, bahkan di luar jam dinas.
Musibah banjir yang terjadi pada 26 Juni 2025 silam merobohkan rumah milik Hamsir, seorang warga Rantegola. Di saat duka itu, Kodim 1429/Butur dan BPBD Buton Utara berkolaborasi untuk membangun kembali tempat tinggal Hamsir. Pembangunan dimulai Sabtu, 12 Juli 2025, dimulai dari pembuatan rangka utama, dan esok harinya sudah rampung dengan atap serta dinding terpasang.
Yang menggetarkan hati, kecepatan pembangunan itu bukan karena banyaknya alat berat, tetapi karena semangat gotong royong yang kuat. Di antara para tukang, berdirilah sosok Sertu Sardina, prajurit TNI yang dikenal rendah hati namun punya keahlian luar biasa dalam konstruksi.
Kepala Desa Rantegola, Safiruddin, tak kuasa menyembunyikan rasa kagumnya.
“Waktu banjir itu, Sertu Sardina sedang cuti. Tapi beliau terus menanyakan kondisi desa. Beliau tidak pernah absen hadir, bahkan di malam hari sering ronda untuk memastikan keamanan warga, padahal rumahnya jauh di Desa Labuko,” ungkapnya.
Bagi Safiruddin, Sardina bukan sekadar Babinsa. Ia adalah penjaga desa, saudara, dan sahabat bagi warganya. Karena itu pula ia berharap Danramil 1429-02/Bonegunu tidak merotasi Sertu Sardina dari Rantegola.
“Kehadiran beliau sangat berarti bagi kami. Tidak semua orang bisa setulus dan seteguh beliau dalam mengabdi,” tambahnya.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bupati Buton Utara, Dandim 1429/Butur, Kepala BPBD dan seluruh jajaran yang telah turun langsung membantu.
“Mereka luar biasa. Kolaborasi ini adalah bukti nyata bahwa pemerintah hadir saat rakyat membutuhkan. Rumah ini bukan hanya milik Hamsir, tapi milik kita semua sebagai simbol kebersamaan dan kasih sayang,” tutup Safiruddin penuh haru. (Adm)