Jembatan Provinsi Sultra di Buton Utara Rusak Parah, Warga Terancam Keselamatan

Kondisi lantai Jembatan Provinsi Sultra di Desa Wacu Laea, Kecamatan Kulisusu, Kabupaten Buton Utara, tampak lapuk dan berlubang.

BURANGA, Matabuton.com-Kondisi Jembatan Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) yang berada di Desa Wacu Laea, Kecamatan Kulisusu, Kabupaten Buton Utara, dilaporkan mengalami kerusakan serius dan membahayakan keselamatan pengguna jalan.

Berdasarkan pantauan langsung Matabuton.com di lokasi, lantai jembatan yang terbuat dari papan kayu tampak lapuk, patah, berlubang, serta tidak tersusun rapi. Sejumlah papan bahkan terlihat retak dan ambles, sementara beberapa bagian lainnya hanya ditopang papan tambahan yang dipasang secara darurat.

Meski dalam kondisi tidak layak fungsi, jembatan tersebut masih terus dilalui kendaraan roda dua, roda empat, hingga pejalan kaki setiap hari. Jembatan ini merupakan akses vital yang menunjang aktivitas sosial dan ekonomi masyarakat setempat.

Ironisnya, jembatan tersebut merupakan aset milik Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara, bukan jalan desa maupun kabupaten. Namun hingga saat ini, belum terlihat adanya upaya perbaikan permanen maupun pengamanan maksimal untuk mencegah potensi kecelakaan.

Salah seorang warga Desa Wacu Laea mengungkapkan kekhawatirannya terhadap kondisi jembatan tersebut, terutama pada malam hari dan saat hujan.

“Kalau malam atau hujan sangat berbahaya. Salah injak sedikit bisa jatuh. Tapi mau lewat jalan mana lagi?” keluh warga tersebut, saat ditemui di lokasi, Rabu, (24/12/2025).

Kerusakan jembatan ini dinilai berpotensi mengancam keselamatan masyarakat, mengingat intensitas kendaraan yang melintas cukup tinggi setiap harinya. Warga berharap pemerintah segera turun tangan sebelum terjadi insiden yang menelan korban.

Hingga berita ini diterbitkan, Matabuton.com belum berhasil menghubungi pihak Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara untuk dimintai keterangan resmi terkait kondisi jembatan tersebut, termasuk rencana perbaikan maupun langkah penanganan darurat yang akan dilakukan.

Masyarakat Buton Utara berharap pemerintah tidak menunggu jatuhnya korban jiwa sebelum mengambil tindakan, mengingat jembatan tersebut merupakan urat nadi aktivitas warga yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. (Adm).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *