Petani Nilam Butur Terjepit! Harga Anjlok Drastis, Pemerintah Diminta Bertindak

Kebun Nilam di Buton Utara.

BURANGA,Matabuton.com-Petani nilam di Kabupaten Buton Utara menjerit akibat anjloknya harga nilam yang kini hanya berkisar Rp500.000–Rp700.000 per kilogram. Padahal sebelumnya, harga nilam sempat mencapai Rp2.300.000 per kilogram.

Pemerhati petani nilam, La Udu, mengungkapkan, jika kondisi ini terus berlanjut tanpa campur tangan pemerintah, dampaknya terhadap ekonomi masyarakat Buton Utara akan semakin parah di tahun mendatang.

“Dampaknya sangat terasa ke depan jika petani nilam tidak mendapat perlindungan dari pemerintah. Kami berharap pemerintahan baru Afirudin Mathara-Rahman bisa mengambil langkah konkret untuk menyelamatkan petani nilam,” tegas La Udu saat diwawancarai via WhatsApp, Jumat (28/2/2025).

Ia menilai turunnya harga ini bukan sekadar faktor pasar, tetapi diduga kuat permainan tengkulak yang bebas menentukan harga. Oleh karena itu, ia meminta pemerintah daerah dan DPRD untuk segera turun tangan dengan menghadirkan pembeli tetap, baik dalam negeri maupun ekspor, agar harga tidak mudah dipermainkan.

“Butuh kontrak kerja sama dengan pembeli tetap, terutama untuk pasar ekspor. Jika ada regulasi yang jelas dari pemerintah, maka permainan harga oleh tengkulak bisa ditekan,” tambahnya.

Selain itu, La Udu juga mendesak Dinas Pertanian untuk melakukan pendataan akurat terkait luas lahan yang sudah ditanami nilam. Dengan data yang jelas, pemerintah bisa memberikan bantuan pupuk dan fasilitas lain untuk meningkatkan produktivitas petani.

“Dinas pertanian harus segera mendata berapa ratus hektare lahan yang sudah ditanami nilam di Buton Utara. Dengan begitu, bantuan bisa tepat sasaran dan petani tidak dibiarkan berjuang sendiri,” tandasnya.

Petani kini menunggu langkah nyata dari pemerintah daerah. Jika dibiarkan tanpa solusi, nasib petani nilam di Butur bisa semakin terpuruk.

Laporan: Redaksi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *