Diduga Ada Permainan Oknum, Warga Butur Dirugikan di Fery Labuan-Amolengo

Fery Labuan-Amolengo.

BURANGA,Matabuton.com-Pelayanan jasa penyebrangan Fery Labuan-Amolengo kembali menuai keluhan dari masyarakat. Kali ini, korbannya adalah rombongan keluarga Sartono, warga Buton Utara, yang merasa dirugikan akibat buruknya koordinasi antarpihak pengelola.

Kepada redaksi matabuton.com melalui sambungan telepon, Minggu (21/7/2025) pukul 15.00 Wita, Sartono menjelaskan bahwa insiden bermula saat rombongannya yang terdiri dari 20 orang dengan lima unit mobil Avanza tiba di Pelabuhan Labuan sekitar pukul 11.00 Wita, usai menghadiri acara keluarga di Kota Baubau.

Saat itu, kapal fery pertama sudah penuh. Rombongan pun diarahkan untuk menunggu jadwal kapal berikutnya, KM Rajawali, dengan syarat mengikuti antrean dan mencatat nomor urut kendaraan di loket tiket.

“Mobil kami sudah tercatat. Kalau saya tidak salah, Avanza kami berada di urutan ketiga setelah truk,” jelas Sartono.

Setelah kapal Rajawali tiba dan menurunkan muatan, penumpang tujuan Amolengu dipersilakan naik. Namun insiden terjadi saat salah satu mobil dari rombongan Sartono tidak diperbolehkan masuk kapal, meski telah mengantongi tiket dan berada dalam antrean resmi.

Situasi memanas saat petugas kapal justru menyarankan untuk menghubungi loket tiket. Ironisnya, bukan petugas loket yang datang, melainkan oknum keamanan berseragam TNI. Alih-alih membantu, mereka justru mengeluarkan mobil Avanza yang sudah setengah masuk ke dalam kapal.

“Kami kecewa. Sudah ikut antre, beli tiket resmi, tapi tetap tidak bisa berangkat. Ada permainan di pelabuhan yang merugikan masyarakat kecil seperti kami,” kesalnya.

Sartono menduga ada praktik tidak sehat di pelabuhan tersebut yang mengorbankan penumpang reguler demi kepentingan tertentu.

Ia meminta Dinas Perhubungan Kabupaten maupun Provinsi Sulawesi Tenggara segera turun tangan menertibkan oknum-oknum di Pelabuhan Fery Labuan-Amolengu yang diduga bermain dan merusak sistem antrean yang adil.

Laporan: Redaksi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *