RSUD Buton Utara Diduga Tolak Pasien

BURANGA, Matabuton.com – Rumah sakit Daerah (RSUD) Kabupaten Buton Utara (Butur), Sulawesi Tenggara (Sultra) diduga menolak pasien yang akan berobat. Alasan RSUD Butur menolakan pasien tersebut lantaran tidak memiliki surat rujukan dari Puskesmas Lambale.

“Saya selaku keluarga pasien merasa ada keganjalan dengan pelayanan kesehatan seorang dokter di Rumah Sakit Umum Kabupaten Buton Utara yang memulangkan seorang pasien hanya karena persoalan administrasi tentang surat rujukan yang kami tidak bawah dari Puskesmas Lambale untuk dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Buton Utara, “kata keluarga pasien, Bambang, Sabtu (28/01/2023).

Padahal sebelum kami berangkat ke rumah sakit umum Daerah Buton Utara, kata Bambang mereka sudah melakukan konfirmasi kepada dokter Akbar yang bertugas di puskesmas Lambale.

” Dan jawaban dokter Akbar melalui via Whatsappnya diperbolehkan untuk dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah Buton Utara. Walupun surat rujukan nanti menyusul besok pagi, ” tuturnya.

Bambang mengungkapkan, setibanya di Rumah Sakit Umum Daerah Buton Utara, ada salah seorang dokter inisial Af malah memberikan pernyataan kepada pasien yang ruwet dan berbelit-belit.

“Dan yang paling mengherankan ada pertanyaan yang membungkam, masa ada pertanyaan dokter kepada pasien apa motivasi seorang pasien datang ke rumah sakit?, ” ujarnya.

Bambang menyayangkan, pertanyaan yang dilontarkan oknum dokter tersebut. Padahal menurut dia seorang dokter itu bertugas melayani pasien dengan setulus hati.

“Seumur hidup saya baru mendengar seorang dokter bertanya kepada pasien seperti itu. Dan tidak lama setelah melontarkan pertanyaan kepada pasien dokter memanggil saya, untuk memberikan penjelasan bahwa pasien tidak bisa rawat dulu karena tidak memiliki surat rujukan yang ditujukan kepada dokter poli Rumah Sakit Umum Daerah Buton Utara, “tuturnya.

Bambang berharap kepada Bupati Buton Utara, Ridwan Zakariah dalam menugaskan dokter yang bekerja di RSUD Butut harus dokter yang tidak bersifat arogan kepada pasien.

“Jangan menugaskan dokter yang punya sifat arogan, yang harus menilai pasien ataupun keluarga pasien dari status sosial, “harapnya.

Hingga berita ini diterbitkan, kami belum bisa menghubungi pihak RSUD Buton Utara untuk dimintai keterangannya. Media ini telah berusaha menghubungi Direktur RSUD Butur, dokter Forta melalui telefon selulernya namun tidak aktif.

Penulis: Redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *