Gerhana Kulisusu, Inisiatif Pemeliharaan Jalan yang Efektif di Buton Utara

Dengan gagasan inovasi yang digagas oleh Kepala Dinas PUPR, Dr. Ir. Mahmud Buburanda, ST.,MT, lahirlah program Gerhana Kulisusu (Gerakan Pemeliharaan Jalan, Mantap Bersama Masyarakat Kulisusu). 

BURANGA, Matabuton.com– Keterbatasan anggaran daerah tidak menghalangi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Buton Utara untuk memberikan solusi inovatif terhadap pemeliharaan infrastruktur jalan yang sangat dibutuhkan masyarakat.

Dengan gagasan inovasi yang digagas oleh Kepala Dinas PUPR, Dr. Ir. Mahmud Buburanda, ST.,MT, lahirlah program Gerhana Kulisusu (Gerakan Pemeliharaan Jalan, Mantap Bersama Masyarakat Kulisusu).

Gerhana Kulisusu bukan sekadar program pemeliharaan jalan biasa. Program ini melibatkan partisipasi aktif masyarakat, baik dalam bentuk pemikiran, tenaga, maupun penyediaan alat dan bahan. Ini adalah wujud nyata dari konsep gotong-royong yang menjadi bagian dari budaya Indonesia.

Melalui partisipasi ini, masyarakat dari berbagai desa di Buton Utara seperti Desa Wamboule, Desa Petetea’a, Desa Wowonga Jaya, Desa Kadacua, Desa Dampala Jaya, dan Desa Koboruno, bekerja sama dengan pemerintah untuk memelihara jalan sehingga kondisi jalan menjadi baik, tingkat kemantapan jalan kabuapten menjadi meningkat serta masyarakat dalam melakukan aktifitas sehari hari , ke sekolah, bekerja, ke pasar, kantor dapat lebih baik

Dengan anggaran terbatas, inovasi menjadi kunci utama keberhasilan program ini. Gerhana Kulisusu menghadirkan metode pemeliharaan yang efektif dan efisien, seperti penggunaan Butur Seal, perkerasan jalan, drainase, dan pembersihan Damija dan lain-lain.

Pemeliharaan ini dilakukan dengan seksama dan berfokus pada kebutuhan mendesak masyarakat, sehingga hasilnya bisa langsung dirasakan oleh warga setempat.

Program Gerhana Kulisusu dilaksanakan dari tanggal 28 Juni hingga 3 Agustus 2024. Dalam kurun waktu ini, diharapkan informasi terkait jalan rusak atau ide, gagasan serta kritik yang membangun dapat lebih cepat diterima oleh pihak Pemda, dalam hal ini Dinas PUPR.

Selain itu, dengan peran serta masyarakat berupa swadaya peralatan/bahan yang tersedia di desa dan tenaga lokal yang dibutuhkan, diharapkan dapat membantu percepatan penanganan pemeliharaan jalan.

Output dari program ini sangat diharapkan, bukan hanya sekadar jalan yang terpelihara dengan baik, tetapi juga terciptanya komunikasi yang lebih baik antara masyarakat dan pemerintah daerah.

Kritik dan saran dari masyarakat menjadi masukan berharga untuk meningkatkan pelayanan publik. Selain itu, program ini juga menciptakan lapangan pekerjaan sementara bagi masyarakat setempat yang terlibat dalam proyek ini, sehingga memberikan dampak ekonomi yang positif.

Gerhana Kulisusu adalah contoh nyata bagaimana sinergi antara pemerintah dan masyarakat bisa menghasilkan perubahan yang signifikan, bahkan dengan keterbatasan anggaran.

Dengan semangat gotong-royong, program ini tidak hanya memelihara infrastruktur, tetapi juga membangun kebersamaan dan kepercayaan antara pemerintah dan masyarakat.

Semoga Gerhana Kulisusu bisa menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk menerapkan program serupa, demi kesejahteraan bersama.

Laporan: Redaksi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *