BURANGA, Matabuton.com-Proyek pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Buton Utara (Butur) bernilai Rp136 miliar kini menuai sorotan tajam dari Ketua Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI) Buton Utara, Laode Yus Asman.
Ia menilai proyek besar yang menggunakan dana negara tersebut menyimpan banyak kejanggalan, baik dari sisi transparansi maupun kualitas pekerjaan.
Menurut Yus Asman, progres fisik pembangunan di lapangan tidak sebanding dengan nilai proyek dan waktu yang tersisa dalam masa kontrak kerja.
“Kalau melihat kondisi fisiknya, sangat diragukan proyek ini bisa rampung tepat waktu. Volume pekerjaan jauh tertinggal dari jadwal yang seharusnya. Ini indikasi kuat pelaksanaan proyek tidak sesuai dengan time schedule kontrak,” tegas La Ode Yus Asman dalam press releasenya yang diterima media ini, Senin (21/10/2025).
Lebih lanjut, ia menyoroti dugaan penggunaan material pondasi dan sloof yang tidak sesuai spesifikasi teknis (spek).
“Jika benar material yang digunakan tidak sesuai spek, itu pelanggaran berat. Kami menduga ada permainan serius dalam pemilihan material, dan ini harus segera diaudit oleh pihak berwenang,” ujarnya dengan nada keras.
Informasi yang diterima PPWI menyebutkan, hasil pengujian sementara menunjukkan bahan material proyek diduga tidak memenuhi standar teknis yang ditetapkan. Kondisi tersebut dinilai berbahaya, mengingat bangunan rumah sakit dirancang untuk tiga lantai dan menuntut kualitas konstruksi dengan kekuatan tinggi.
“Kalau ini dibiarkan, bukan hanya merugikan negara, tapi juga mengancam keselamatan pasien, tenaga medis, dan masyarakat yang kelak menggunakan fasilitas rumah sakit,” tegas Yus Asman.
Ia mendesak aparat penegak hukum, kejaksaan dan inspektorat daerah, segera turun melakukan pemeriksaan mendalam terhadap pelaksanaan proyek tersebut.
“Anggaran sebesar Rp136 miliar bukan uang kecil. Ini uang rakyat yang harus dipertanggungjawabkan. Jangan sampai RSUD Butur hanya jadi proyek mercusuar penuh kepalsuan dan kepentingan,” pungkasnya.
Hingga berita ini diterbitkan, media ini belum berhasil menghubungi pihak kontraktor maupun Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) proyek pembangunan RSUD Tipe C Kabupaten Buton Utara untuk memberikan klarifikasi dan tanggapan terkait sorotan tersebut.
Laporan: Redaksi.