BURANGA,Matabuton.com-Wakil Bupati Buton Utara yang juga Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) menutup kegiatan pendidikan dan latihan dasar (Diklatsar) Palang Merah Remaja (PMR) tingkat Madya dan Wira utusan sekolah se-kabupaten Butur di Islamic Center, Minggu (22/10/2023).
Dalam sambutannya Ahali mengatakan, kerelawanan merupakan sebuah nilai universal yang telah ada sejak permulaan terbentuknya kebudayaan manusia, suatu nilai kemanusiaan yang sederhana, yaitu gotong royong, menolong orang atau menolong sesama telah menjadi budaya warisan bangsa kita.
“Dengan kerelawanan kita dapat menggerakkan partisipasi dan peran aktif seluruh anggota masyarakat untuk tujuan kemanusiaan. Relawan adalah jantung dari gerakan palang merah dan bulan sabit merah Internasional”, katanya.
Kurang lebih 159 tahun yang lalu kata Ahali, Henry Dunant menanamkan visi tentang semangat kerelawanan yang terus hidup hingga kini bahkan semakin kuat di dunia.
Dengan pengakuan itu, PMI semakin terpacu untuk meningkatkan manajemen dan pembinaan relawan melalui berbagai pendekatan.
Strategi pembinaan relawan dilaksanakan sesuai dengan pasal 22 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2018, yang tujuannya adalah menyiapkan sumber daya manusia relawan PMI yang tangguh melaksanakan pelayanan kemanusiaan, membantu masyarakat yang mengalami kesusahan akibat konflik dan bencana, dan mempromosikan perdamaian di seluruh penjuru dunia.
Relawan PMI Buton Utara telah banyak berpartisipasi dalam aksi kebencanaan baik tingkat daerah maupun nasional. Pada bencana nasiaonal awal tahun 2021 PMI Butur mengutus 7 orang relawan untuk misi kemanusiaan di Mamuju, Sulawesi Barat dengan membawa logistik sebanyak tiga ton dengan melewati perjalanan darat selama tiga hari tiga malam.
“Selanjutnya melakukan berbagai kegiatan, antara lain, pembuatan camp pengungsian dan klinik lapangan, distribusi air bersih serta pelayanan kebersihan dan sanitasi, pelayanan RFL dan psikososial”, ucapnya.
Ahali mengungkapkan, relawan muda PMR Buton utara telah menorehkan prestasi di tingkat nasional dengan menjadi pengurus FORPIS (Forum Remaja Palang Merah Indonesia) yang mewakili PMI Sultra, Serta Ketua FORFIS Sultra juga dipimipin oleh PMR PMI Butur.
“Dengan adanya pendidikan dan latihan dasar Korps Suka Rela dan 7 prinsip dasar palang merah dan bulan sabit merah internasional sebagai acuan utama dalam melaksanakan misi kemanusiaan”, ungkapnya.
Menurut Ahali, Pembinaan relawan selama ini telah mengalami evolusi yang cukup signifikan, dengan menghasilkan acuan manajemen pembinaan kegiatan yang terpadu melalui program adaptasi pengurangan resiko bencana dan pembentukan karakter remaja serta proses edukasi dalam pola pembinaan karakter.
Pola perekrutan Relawan PMI Buton Utara melalui perwakilan desa di enam kecamatan, hal ini sesuai dengan misi PMI Provinsi Sulawesi Tenggara yaitu satu desa satu relawan. Serta pendiklatan relawan muda PMI Buton Utara tingkat PMR Madya-Wira yang berjumlah 395 peserta perwakilan SMP ,SMA dan SMK Buton Utara.
Selanjutnya Ahali, mengucapkan terima kasih kepada PMI Provinsi Sulawesi Tenggara yang telah mengirimkan pelatih yang bersertifikat untuk melatih dan membina calon relawan PMI Buton Utara.
“Kami juga mengucapkan termakasih kepada Pemerintah Daerah Buton Utara atas semua dukungan sehingga kegiatan PMI Buton Utara serta dalam menjalankan misi kemanusiaan”, tutupnya.