BURANGA, Matabuton.com – Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Buton Utara, Suhaemi Sudia Afirudin menghadiri kegiatan Pembentukan Relawan Desa Tanggap Bencana di Desa Ronta, Kecamatan Bonegunu, pada Sabtu, 14 Juni 2025.
Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buton Utara, bekerja sama dengan TP PKK Butur, dalam rangka membangun kesiapsiagaan desa dalam menghadapi bencana alam.
Dalam sambutannya, Suhaemi Sudia menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada BPBD atas inisiasi kegiatan yang dinilainya sangat strategis.
“Saya memberikan apresiasi sebaik-baiknya atas terselenggaranya kegiatan ini. PKK sebagai mitra strategis pemerintah, senantiasa mendukung program yang bertujuan meningkatkan kualitas hidup keluarga dalam mencetak generasi berkualitas,” ucapnya.
Ia menjelaskan bahwa pembentukan relawan tanggap bencana sejalan dengan program kerja Pokja IV TP PKK, yang berfokus pada peningkatan derajat kesehatan keluarga, pelestarian lingkungan, dan perencanaan keluarga yang sehat dan berkualitas.
Program tersebut mencakup: Mewujudkan keluarga yang tanggap dan tangguh terhadap bencana rumah tangga,
mendorong desa/kelurahan yang tanggap dan sigap dalam penanganan darurat bencana alam, serta meningkatkan komitmen masyarakat dalam menjaga kelestarian lingkungan hidup demi terciptanya desa yang aman, nyaman, bersih, dan sehat.
Suhaemi menambahkan, sinergi antara PKK dan BPBD diharapkan mampu menggerakkan, mengedukasi, dan membina masyarakat agar dapat menolong diri sendiri secara mandiri dan berperan aktif dalam upaya mitigasi bencana.
“Sikap tanggap dan tangguh bencana harus dimulai dari lingkungan keluarga. Dengan begitu, upaya mengurangi risiko dan dampak bencana bisa dilakukan secara maksimal,” katanya.
Ia juga menekankan pentingnya peran para relawan di daerah rawan bencana seperti Desa Ronta dan Eensumala, terutama dalam melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab.
Suhaemi berharap, para kader PKK yang telah mengikuti pelatihan dapat menerapkan pengetahuan yang diperoleh di lingkungan keluarga, maupun dalam kegiatan pembinaan di tingkat kecamatan, kelurahan, dan desa, hingga dasawisma.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Buton Utara, Ardiansyah menjelaskan bahwa pembentukan relawan desa tanggap bencana bertujuan meningkatkan kesiapsiagaan serta kemampuan desa dalam merespons situasi darurat dan meminimalkan dampak bencana.
“Proses ini mencakup pembentukan Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) desa, pelatihan relawan, serta pengembangan sistem mitigasi dan kesiapsiagaan,” ungkap Ardiansyah.
Ia berharap, kehadiran relawan desa dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap risiko bencana, melahirkan tim yang terlatih dan siap siaga, serta mempercepat respons desa terhadap keadaan darurat. (Adv)