Harga Beras dan Cabai Naik, Ini Penjelasan Kepala Dinas Ketahanan Pangan Butur

Kapolres Buton Utara, AKBP Totok Budi dan Kepala Dinas Ketahanan Pangan Buton Utara, Sadaria.

BURANGA,Matabuton.com-Kenaikan harga beras dan cabai keriting di Kabupaten Buton Utara (Butur) memicu keluhan masyarakat. Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Butur, Sadaria, menjelaskan sejumlah faktor yang menjadi penyebab utama melonjaknya harga dua komoditas tersebut.

Menurut Sadaria, kondisi cuaca ekstrem, kerusakan infrastruktur jalan, dan pergeseran pola tanam petani menjadi pemicu utama.

“Banyak hal yang menyebabkan kenaikan harga beras. Pertama, curah hujan yang tinggi mengakibatkan banjir di berbagai wilayah. Kedua, kondisi jalan yang rusak membuat distribusi barang terhambat. Para pedagang yang biasa memasok bahan pangan ke Butur mengalami kesulitan, sehingga pasokan di pasar menurun. Sementara itu, daya beli masyarakat tetap tinggi. Ini yang menyebabkan harga beras naik,” jelas Sadaria saat dikonfirmasi via WhatsAppnya Rabu, (9/7/2025).

Selain itu, Sadaria menyebutkan bahwa mayoritas petani di Butur saat ini lebih memilih membudidayakan tanaman Nilam ketimbang padi.

“Kondisi lahan pertanian kita saat ini banyak ditanami Nilam, sehingga hanya sebagian kecil petani yang menanam padi. Akibatnya, produksi beras lokal menurun,” ungkapnya.

Sadaria berharap, keputusan pemerintah pusat yang telah membuka kembali distribusi beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) bisa mengatasi kelangkaan dan harga beras di Butur.

“Selama beberapa bulan terakhir, distribusi beras SPHP dihentikan oleh Badan Pangan Nasional. Namun, Alhamdulillah hari ini blokirnya sudah dibuka. Kita tinggal menunggu pendistribusiannya di pasar dalam waktu dekat,” tambahnya.

Sementara itu, terkait kenaikan harga cabai keriting, Sadaria menyebutkan bahwa komoditas tersebut tidak dibudidayakan di Butur.

“Cabai keriting kita ambil dari luar daerah, sehingga harganya cenderung tinggi,” katanya.

Sadaria menegaskan, pihaknya terus berupaya memberikan edukasi dan motivasi kepada para petani agar tidak meninggalkan tanaman pangan.

“Kami terus memberikan informasi yang positif kepada petani. Meskipun menanam Nilam, jangan lupakan tanaman pangan karena itu kebutuhan pokok masyarakat,” tutupnya.

Laporan: Redaksi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *