BURANGA,Matabuton.com-Di sepanjang jalan provinsi yang melintasi Kabupaten Buton Utara, kerusakan parah terlihat jelas di berbagai titik. Kondisi ini memaksa warga setempat untuk ekstra hati-hati saat melintas, dan menimbulkan keresahan yang mendalam di kalangan masyarakat.
Warga Buton Utara, yang sehari-hari bergantung pada akses jalan ini untuk berbagai keperluan, mulai dari kegiatan ekonomi hingga pendidikan, kini menghadapi tantangan besar.
Foto-foto jalan berlubang dan rusak diunggah ke media sosial sebagai bentuk protes, berharap pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara merespons dengan cepat.
“Setiap kali lewat sini, saya harus waspada. Sudah banyak motor dan mobil yang rusak karena jalan ini. Kami sangat berharap pemerintah melihat kondisi ini dan segera bertindak,” ujar Andi, seorang warga yang tinggal di Kecamatan Kulisusu saat diwawancarai awak media, Kamis (06/062024).
Keprihatinan masyarakat Buton Utara tak hanya sekedar keluhan. Mereka merasa diabaikan oleh pemerintah provinsi yang dianggap lamban merespons kondisi infrastruktur jalan yang memburuk. Padahal, jalan provinsi ini menjadi urat nadi penghubung antar wilayah yang sangat vital.
“Pemerintah seharusnya tidak menutup mata. Presiden sendiri sudah menegaskan pentingnya perbaikan jalan rusak segera. Tapi, sampai sekarang tidak ada tindakan nyata dari pemerintah provinsi,” keluh Bu Tina, seorang ibu rumah tangga yang anaknya harus melewati jalan rusak tersebut setiap hari untuk pergi ke sekolah.
Presiden Republik Indonesia, dalam beberapa kesempatan, telah menyerukan kepada pemerintah daerah untuk segera memperbaiki jalan yang rusak di wilayah mereka masing-masing. Seruan ini menjadi harapan besar bagi warga Buton Utara agar pemerintah provinsi segera turun tangan.
“Presiden sudah bilang, perbaiki jalan yang rusak. Kami sangat berharap instruksi ini segera dilaksanakan di Buton Utara. Kalau terus begini, ekonomi masyarakat bisa semakin terpuruk,” tegas Pak Ahmad, seorang tokoh masyarakat setempat.
Di balik kekecewaan yang dirasakan, warga Buton Utara tetap menyimpan harapan. Mereka berharap pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara segera merespons keluhan mereka dan memulai perbaikan jalan sebelum kondisinya semakin parah.
Sambil menunggu langkah nyata dari pemerintah, warga terus menyuarakan kondisi jalan rusak ini melalui berbagai media, berharap jeritan mereka akhirnya didengar dan direspon dengan tindakan konkret.
Dengan kondisi jalan yang terus memburuk dan respons yang belum terlihat dari pihak pemerintah, jeritan warga Buton Utara menjadi panggilan terakhir yang mengharapkan perhatian segera.
Kerusakan jalan bukan hanya menghambat mobilitas, tetapi juga berpotensi membahayakan keselamatan para pengguna jalan.
Di balik setiap lubang dan retakan, ada harapan yang menggunung dari masyarakat untuk perbaikan dan perhatian dari pemerintah. Warga Buton Utara hanya ingin satu hal, jalan yang layak untuk dilalui, demi kelancaran aktivitas dan kesejahteraan mereka.
Laporan: Redaksi.