BURANGA, Matabuton.com – Satu gedung di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Bonegunu di Kabupaten Buton Utara mengalami kerusakan parah membuat proses belajar mengajar terganggu.
Fondasi gedung yang memuat tiga ruang belajar telah runtuh, menyebabkan dua ruang kelas lainnya tidak dapat difungsikan karena dikhawatirkan akan runtuh dan membahayakan para siswa.
Kondisi ini memaksa para siswa dan guru untuk tetap menggunakan satu ruang kelas yang masih bisa dipakai. Terlihat juga beberapa plafon gedung lain yang terbuat dari triplek kini mulai terbuka dan berjatuhan.
Kepala SMAN 1 Bonegunu, Jumaedah mengatakan, kondisi ini telah dilaporkan kepada Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Tenggara, namun hingga kini belum ada respons yang memadai.
“Iya, sudah dilaporkan dan tinggal menunggu. Kami sudah mengajukan proposal usulan DAK fisik,” kata Jumaedah saat diwawancarai awak media di ruang kerjanya pada Senin, 5 Agustus 2024.
Jumaedah mengungkapkan, satu gedung ada tiga RKB mengalami kerusakan berat dan dua RKB rusak ringan. Sehingga memerlukan perbaikan segera.
“Saya selaku pimpinan SMAN 1 Bonegunu meminta kepada pemerintah Sulawesi Tenggara, khususnya Dinas Pendidikan, agar memberikan perhatian khusus kepada SMA 1 Bonegunu. Bagaimana proses belajar mengajar bisa berjalan dengan baik jika kondisi gedung sangat rusak? Ini sangat tidak layak untuk siswa,” ujarnya dengan nada penuh harap.
Jumaedah berharap, agar Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Tenggara segera mengambil tindakan untuk memperbaiki atau mengganti gedung yang rusak tersebut, sehingga para siswa dapat belajar dalam kondisi yang lebih aman dan nyaman.
“Harapan kami kepada pemerintah, khususnya Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Tenggara, adalah agar gedung ini segera diperbaiki atau diganti dengan yang baru,” tambahnya.
Situasi ini mencerminkan betapa pentingnya perhatian dan tindakan cepat dari pihak berwenang untuk memastikan fasilitas pendidikan yang layak bagi siswa, demi masa depan yang lebih baik.
Laporan: Redaksi.