BURANGA,Matabuton.com– Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Wilayah Kepulauan DPD I Partai Golkar Sulawesi Tenggara (Sultra) sekaligus calon Bupati Buton Utara, Abu Hasan meminta Bupati Ridwan Zakariah untuk tidak cawe-cawe atau ikut campur dalam Pilkada Butur mendatang.
Abu Hasan menegaskan bahwa kompetisi politik seharusnya berjalan mandiri dan adil, tanpa intervensi dari pihak-pihak yang berkuasa.
“Saya minta Ridwan Zakariah sebagai bupati jangan cawe-cawe di Pilkada. Biarkan empat pasangan calon putra terbaik Buton Utara ini bertarung secara mandiri, independen, dan berkualitas. Semua kandidat adalah putra-putra daerah terbaik yang diharapkan bisa melanjutkan pembangunan lima tahun ke depan,” ujar Abu Hasan saat diwawancarai wartawan di Kediamannya, malam Sabtu (20/9/2024)..
Pengurus Golkar Sultra era 90-an ini juga, menyoroti adanya dugaan tekanan terhadap Aparatur Sipil Negara (ASN), termasuk K2 dan P3K, yang dikabarkan dipaksa mendukung pihak tertentu. Ia menekankan pentingnya menjaga netralitas ASN dalam Pilkada agar tidak terjadi penyalahgunaan wewenang.
“ASN jangan ditekan, K2 jangan ditekan, P3K jangan ditekan. Jangan ada yang dipindahkan atau diancam hanya karena mendukung calon tertentu,” tegasnya.
Lebih lanjut, Mantan Bupati Butur ini mengungkapkan, timnya sedang mengumpulkan bukti-bukti dugaan pelanggaran untuk dilaporkan ke Bawaslu. Jika Bawaslu dianggap tidak netral, pihaknya siap melaporkan kasus ini ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP).
“Kita akan mengambil langkah-langkah melalui tim pemenangan. Jika Bawaslu berpihak, kita lapor ke DKPP,” tegas Abu Hasan.
Pernyataan ini menjadi sinyal kuat bahwa Abu Hasan akan memperjuangkan Pilkada yang bersih dan adil demi perubahan dan perbaikan di Buton Utara.
Hingga berita ini diterbitkan, media ini belum bisa menghubungi Bupati Butur, Ridwan Zakariah untuk dimintai tanggapannya.
Laporan: Redaksi.