BUTUR  

Hadiri Pesta Panen Desa Laeya, Bupati Bupati Butur disambut dengan Mangaruh

Bupati Buton Utara, Dr. H. Muhammad Ridwan Zakariah saat disambut masyarakat Laeya dengan silat daerah.

BURANGA,Matabuton.com-Bupati Buton Utara, Dr. H. Muh. Ridwan Zakariah menghadiri acara pesta Panen Desa Laeya, Kecamatan Wakorumba Utara. Kedatangan Bupati ini disambut dengan peragaan Mangaruh atau silat Daerah dan tarian-tarian oleh masyarakat setempat.

Sebelum bupati memasuki balai Desa Laeya, para pesilat mempertontonkan keahlian mereka dalam memainkan keris dengan gaya yang lentur dan indah.

Setelah itu masyarakat mengarahkan bupati sejenak untuk melihat hasil panen mereka pada tahun 2023 yang telah dipajang di halaman balai desa. Adapun hasil panen yang dipajang yaitu, pisang, kelapa, jagung, tembu, padi dan ubi-ubian.

Tak hanya itu, dalam balai Desa pun Bupati Butur masih disambut dengan berbagai tarian yang ditampilkan oleh anak-anak usia dini dan pemuda desa Laeya.

Dalam momen tersebut Bupati Buton Utara tidak bisa menyembunyikan rasa harunya, karena kehadirannya disambut oleh masyarakat Laeya dengan begitu meriahnya.

Diakhir acara juga masyarakat Laeya menyajikan lagi sebuah hiburan yaitu arasemen musik gambus daerah ala Wakorumba Utara untuk menghibur bupati dan rombongan. Sehingga membuat suasana pesta panen tersebut semakin meriah.

Turut hadir dalam acara tersebut, Wakil Bupati Buton Utara, Ahali bersama wakil Ketua tim penggerak PKK, Amalia Ahali dan beberapa para kepala OPD.

Dalam sambutannya Ridwan Zakariah memberikan ucapan selamat kepada masyarakat Desa Laeya atas terselenggaranya pesta panen yang dibalut dengan sedemikian rupa sehingga pesta panen sangat ramai.

“Saya secara pribadi, mewakili keluarga dan masyarakat mengucapkan selamat atas terselenggaranya pesta panen ini, luar bisa ramainya ini saya sendiri merasa terharu sekali, melihat anak-anak dengan segala kreasinya untuk menghibur kita semua”, ucapnya saat memberikan sambutan di hadapan masyarakat Laeya, Sabtu (09/09/2023).

Ridwan juga mengatakan, semoga budaya yang telah diwariskan turun temurun oleh nenek moyang kita yang telah kita geluti selamat ini bisa kita pertahanan nilai-nilainya dan bahkan kita tingkatkan kwalitasnya.

“Tapi saya tekankan semoga nilai-nilai budaya yang kita geluti selama ini kita bisa pertahankan dan kita tingkatkan kwalitasnya”, ucapnya.

Lebih lanjut Ridwan menyebut, pesta panen ini adalah sebuah budaya kebiasaan yang kita laksanakan setiap tahun. Sehingga tidak salah jika pemerintah pusat menetapkan Buton Utara sebagai kota pusaka.

“Saya pikir pemerintah pusat tidak salah menetapkan Buton Utara sebagai salah satu daerah kota pusaka. Jadi hanya empat kota pusaka di Sulawesi Tenggara yang ditetapkan oleh Pemerintah pusat. Yaitu Buton Utara, Buton Selatan, Muna dan Baubau diantara 17 kabupaten/kota di Sulawesi Tenggara”, bebernya.

Bupati dua periode ini mengungkapkan, tujuan kota pusaka yaitu untuk pelestarian benda-benda yang bernilai budaya dan bersejarah masa lalu.

“Jadi ini luar biasa, mari kita jadikan pesta panen sebagai tombak memotivasi masyarakat untuk membangun desa yang kita cintai ini”, ungkapannya.(Adv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *