BURANGA,Matabuton.com – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Kabupaten Buton Utara (Butur), menyoroti pekerjaan jembatan penghubung Langere – Tanah Merah. Pasalnya Proyek yang menggunakan anggaran dana PEN senilai Rp. 31,94 miliar itu belum selesai dikerjakan bahkan saat ini sudah menyebrang tahun.
Bupati LSM LIRA Alwin mengatakan, sampai saat ini belum ada progres untuk melakukan tahap pembangunan fisik jembatan penghubung Langere – Tanah Merah.
“Padahal hari ini pekerjaan tersebut telah menyebrang tahun ke 2024,” tulisa Alwin melalui press releasenya, Rabu (10/01/2024).
Alwin mengungkapkan, pembangunan jembatan tersebut bersumber dari dana PEN dan Dana Alokasi Umum (DAU) APBD Butur tahun anggaran 2023.
“Jembatan penghubung Langere – Tanah Merah ini dibangun dengan bentangan sepanjang 100 meter dan lebar 7,7 meter serta struktur atas menggunakan rangka baja type”, ungkapnya.
Disaat pihak PT. Sinar Bulan Grub yang beralamat di jalan Gajah Mada No. 50A Desa Bola Kecamagan Batauga, Bau-bau, Sulawesi Tenggara mendapatkan Surat Perintah Kerja. Dengan nomor : 173/SPMK/PPK-BM/Xll/2022, dengan waktu pelaksana 370 hari kalender (19 Desember 2022 – 23 Desember 2023). Dengan kode tender 3445632.
“Dan Konsultan Pengawas PT. Celebes Pratama Konsultant KSO, CV. Rangga Bente Consultant. Dan pekerjaan tersebut tak kunjung diselesaikan,” ucap Alwin.
Lanjut, Alwin Hidayat mengatakan, harusnya proyek tersebut diputus kontrak karena rekanan tak mampu menyelesaikan pekerjaannya sesuai dengan kontrak karna itu adalah sanksi dan perusahaan pemenang tender serta kontraktor harus di blacklist.
“Bila rekanan bekerja melebihi waktu yang telah ditentukan dan tidak bisa melakukan andendum bila pekerjaan fisik belum mencukupi 75 persen pekerjaan,” bebernya.
“Namun sampai menyebrang tahun pekerjaan jembatan penghubung Langere – Tanah Merah belum ada langkah-langkah yang kongkrit untuk penyelesaian masalah,” sambungnya.
Terakhir, dirinya mengatakan Desa Langere dan Tanah Merah merupakan dua desa yang paling terisolir di Kecamatan Bonegunu, sehingga keduanya perlu dihubungkan agar dapat diakses melalui jalur darat.
“Dengan adanya jembatan penghubung ini maka roda perekonomian masyarakat Langere dan Tanah Merah dapat berkembang pesat,” tutupnya.
Sebelumnya Kabid Binamarga PUPR Kabupaten Butur Zalman mengatakan, progres proyek pembangunan jembatan Langere-Tanah Merah yang menggunakan anggaran dari dana PEN senilai Rp. 31 miliar lebih saat ini baru 7 persen.
“Baru 7 persen”, kata Zalman saat diwawancarai wartawan usai mengikuti acara silaturahmi Kajari Muna di Rujab Bupati Butur, malam Rabu 21 November 2023.
Zalman mengungkapkan, uang muka yang dicairkan untuk pembangunan jembatan Langere-Tanah merah sudah 15 persen.
“Saya sudah bersurat sama pak Kadis dengan pertimbangan-pertimbangan yang saya masukan apakah kita mau teruskan atau putus kontrak. Karena regulasinya yang mengatur dari pengguna anggaran”, ujarnya.
Zalman mengaku, telah menyarankan Pengguna anggaran untuk memutus kontrak dengan pihak rekanan yaitu PT. Sinar Bulan Grup. Karena menurut hasil SCM tiga maupun feskes, proges pekerjaan proyek pembangunan jembatan Langere-Tanah Merah dinilai tidak terlalu signifikan.
“Menyarankan untuk putus kontrak”, katanya.
Untuk diketahui proyek multiyears ini akan berakhir waktu pengerjaannya pada 23 Desember 2023.
Laporan: Redaksi.