BURANGA,Matabuton.com-Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Buton Utara, Dokter Forta Nita, mengungkapkan buruknya perawatan alat-alat medis di RSUD disebabkan oleh minimnya anggaran yang diberikan pemerintah daerah.
Hal ini disampaikan Forta Nita saat diwawancarai wartawan di halaman Aula Bappeda usai serah terima jabatan Bupati dari Ridwan Zakariah ke Afirudin, Kamis (6/3/2025).
“Kalau mau fasilitasnya bagus, anggaran juga harus dipenuhi,” tegasnya.
Forta Nita membeberkan, setiap tahun RSUD hanya menerima setengah dari anggaran yang diajukan. Sebagai contoh, pihak rumah sakit membutuhkan Rp16 miliar, namun hanya diberikan Rp8 miliar.
Akibatnya, banyak kebutuhan rumah sakit yang tak tercover hingga pertengahan tahun, termasuk jasa medis yang belum terbayar sejak 2024.
“Contohnya begini kita butuh 16 M, kita dikasih hanya 8 M. Otomatis kan pertengahan tahun habiskan kan. Itu kan jasa medis sampai sekarang belum kebayar. Tahun 2024,” ucapnya.
“Tiap tahun hanya dikasih separuh oleh pemerintah daerah,” ungkapnya.
Ketika ditanya soal rincian anggaran, Forta Nita enggan menyebutkan angka pasti. Namun, ia menekankan, kondisi ini berdampak serius pada layanan kesehatan masyarakat.
Keluhan serupa juga disampaikan oleh akun Facebook La Ode Andri, yang menyoroti buruknya kondisi fasilitas RSUD seperti kursi roda, tempat tidur, kipas angin, dan tempat sampah yang tidak terawat.
Ia meminta Bupati dan Wakil Bupati, Afirudin Mathara-Rahman, segera turun tangan memperhatikan kondisi rumah sakit.
“Tolong rumah sakit kita dilihat dulu, masyarakat banyak yang mengeluhkan, tapi mau bicara sama siapa,” tulis La Ode Andri di akun Facebook-nya.
Laporan: Redaksi.